Sabtu, 18 April 2009

First Time to go to School

Wah lama tidak ada cerita baru nih. Kangen juga tidak ngeblog, tangan rasanya gatal tapi apa yang harus ditulis yach!!!!!!!!!!!
Nah, aq baru ketemu idenya. Ceritanya agak lama tapi dijamin gak basi deh. Trust me,hehe……….

Ini berawal dari Sang Anak (Faiz Biladi Afifi) harus mulai dikenalkan dengan dunia luar selain lingkungan keluarganya. Maksudnya agar Faiz mengenal berbagai macam sifat, watak, kepribadian, tingkah laku orang lain yang ada disekitarnya. Tiap hari kita sebagai Orang Tua sudah mengenalkan si kecil dengan lingkungan disekitar rumah. Dengan berjalan-jalan tiap pagi dan sore hari. Dan tanpa dimintapun, apabila Faiz sudah mandi dan rapi pasti minta keluar. (mungkin boring juga di rumah, yang dilihat cuma Bunda & Ayahnya saja,hehe……) Dengan begitu Faiz dapat mengenal tetangga, orang-orang dan anak-anak yang ada di komplek rumah kita.

We are thingking to signing him into School, because he is 3 years and it’s the right time. Because everyday at home he never stop activities, like running, talking, singing, and learning many kinds of things. Daripada itu semua tidak disalurkan dengan semestinya kan sayang sekali. Maybe going into school will make him happy and have many friends.

In February 2008, we try to searching every Moeslim School in our neigbourhood. It doesn’t take too long to find the right school for Faiz. We decided to choose Raudah Playgroup and Kindergarden Islamic School. It’s not far from our house and it have good facilities for children. Maybe it’s not big like Al-Azhar, Cikal Harapan, Lab Scholl, etc but I’m sure that it’s the best place for Faiz to learning., especially on Religion.

On the first day school it begin July, but we skip it because we have big event at Surabaya that we have to attend it. It’s my Beloved Sister married (I Love her so much, she’s my only sister I have). We starting school on August, we miss the lesson for about a month. But it’s ok, we have to make it right. The first day we arrived at school, Faiz doesn’t want to go inside. His afraid, it’s a new things for him. He crying and begging to go home. “Aku mau pulang, sambil menangis menggeru-geru”. Sampai seisi sekolah melihat. Dengan sabar dan dengan sedikit marah, kita (Aq dan Mas) mencoba untuk membujuk Faiz agar mau masuk ke playground. Lama-lama Faiz cape juga nangis, akhirnya diam sendiri dan mau diajak masuk meskipun cuma di lapangan melihat teman-temanya bermain.

Di hari pertama lumayan menegangkan, but finnally we did it, we did it. Meskipun cuma di luar saja. Untuk KB (Kelompok Bermain/Playgroup), hari sekolahnya cuma tiga hari saja. Di Raudah terbagi atas dua kelompok, KB 1 dan KB 2, masing-masing kelompok terdiri dari 13 anak dalam satu kelas. Sedangkan Faiz termasuk ke dalam KB 1 yang hari belajarnya Senin, Rabu dan Kamis.

In the next day, I persuave him to go school without crying. That went so well but I still have to stay inside the class and following all the lesson. The class starting at 09:00 until 10:30 WIB. I stay inside for about one month, and the teacher said to me (Mrs Wika and Ms Lia), how about I try to leave Faiz in the class and I wait outside?. Itu tujuannya agar Faiz lebih mandiri dan tidak tergantung dengan Bundanya. Karena kalau aq di kelas semua pelajaran yang diberikan Ibu guru, Faiz tidak mau mengerjakannya. Diserahkannya semuanya ke Bundanya, ya jadi siapa yang sekolah dunk. Tidak betul itu. Dia maunya main di kelas, lari sana, lari sini. Wah pokoknya anakku buat heboh kelas deh. Apalagi kalau sudah ketemu dengan teman yang cocok.

Waktu pertama aq tinggal, Faiz menangis, marah dan pastinya kecewa. “Kenapa Bundaku tega menginngalkanku sendiri”. Tapi lama-lama, ternyata itu hanya trik Faiz saja untuk menarik perhatianku. Dari laporan pandangan mata gurunya, kalaupun aq tinggal dan Faiz menangis, itupun cuma sebentar. Setelah aq keluar kelas, Faiz berhenti menangis dan langsung bermain dengan teman-temanya. Wah, lucu juga ya, anak sekarang sudah pintar ngerjain Orang Tuanya,hehehe…..

At last, my Son finally independence. He never crying again and going to school alone. But I have to take him into his class and then I can go home. I know it’s take time for a child to change his habbit and it’s different for each children. Maybe there’s children that can easily adapt or the diffcult one like my Son. Above all, I’m proud of you my Handsome Son. I Love U so much…………

Wanita bernama Leni

Ada cerita lagi nih, masih tentang Sekolahnya Faiz, semoga jangan bosan membacanya yach. Sharing experience gitu………..

Sewaktu masih menunggu Faiz di sekolah, ada juga Ibu-ibu yang lain yang menunggui anaknya di luar kelas. Kita semua menunggu di halaman sekolah, disediakan bangku panjang. Disanalah aq mengenal sesosok wanita muda, cantik, pintar dan sabar. Aq banyak belajar dari dia, dari cara pandang hidup, menyikapi persoalan yang ada sampai persoalan anak. Mungkin pengalamannya lebih banyak daripada aq yang masih sedikit. Pokoknya orangnya asyik deh, down to earth dan yang penting tidak sombong.

Her name is Leni Nurhayati Arianto (Yang terakhir nama Suaminya), anaknya Zahran satu kelas denga Faiz. Ternyata anak kita cocok di sekolah, bercanda berdua, kemana-mana berdua. Dengan seringnya kita bertemu dan menghabiskan waktu bersama selama menunggu, kita saling bercerita tentang apapun. Mengisi waktu, daripada bengong seperti sapi ompong dan kessambar gledek. Amit, amit jangan sampai deh…………..

Mbak Leni asli Bangka dan menuntut ilmu di Jakarta. Sampai kerjapun di Jakarta, dan dapat jodoh juga di Jakarta. Sudah dicari kemana-mana akhirnya ketemu juga calon Bapaknya anak-anak, hehehe…………..Waktu itu dia mengandung anak kedua, yang akhirnya lahir dengan selamat dan sempurna, diberi nama Rahma. Wah sudah pas dunk anaknya sepasang. Kapan yach aq menyusul??? (Hmmm, doakan aja…………)

Kalu ada waktu luang aq main ke rumah meski cuma sebentar, sekalian melihat Rahma yang cantik seperti Mamanya. Sesudah waktu cutinya Mba Leni habis (1,5 sebelum melahirkan dan 1,5 bulan setelah melahirkan). Btw, dia bekerja di BNI sebagai proggamer (pintar banget ini mbak). Kita jarang ketemu di sekolah, paling by sms, phone atau email.

Semoga persahabatan ini akan terus berjalan meskipun nantinya anak kita sekolahnya berbeda dan sampai kita punya cucu, cicit (wah sudah keriput dunk qta,hehehe…………..). Oh yach, yang mau berkenalan dengan Mbak Cantik satu ini silahkan buka http://www.catatanleni.blogspot.com/ .

Senin, 23 Maret 2009

My Little Pilot


Faiz, ketika menavigasi model pesawat Air Asia di Kidzania. Wah, serius sekaleee...!
___________________________________________________

Hello, aku ada cerita lagi nih yang mau aku sharing ke teman-teman. Bisa juga buat pengalaman sekaligus ide yang bagus untuk anak-anak kita.

Hari Rabu, tepatnya 18 Maret 2009, sekolah Faiz (my Son) mengadakan study tour to KIDZANIA Jakarta, tepatnya di Pacific Place Jakarta . We have to be at School 06:30 sharp or we will miss the bus.

When we arrived there, I saw many children from another School that came from around Jakarta. Suasananya ramai sekali, so crowded. Kita harus baris dulu untuk menerima gelang khusus sebelum masuk arena KIDZANIA. Warna merah untuk anak-anak dan warna hijau untuk dewasa.

Sebenarnya dari sekolah sudah diwanti-wanti buat anak-anak yang sudah bisa ditinggal sendiri, orang tuanya tidak boleh ikut serta, ini untuk melatih kemandirian si anak tersebut. Tapi aku kuatir karna dari jadwal yang ada, kegiatan akan berakhir sore hari. Sedangkan Faiz pasti kecapean dan dia harus tidur siang walaupun cuma sebentar. Nanti takutnya malah rewel dan gurunya kewalahan mengurusinya. Jadi aku putuskan untuk ikut dan pastinya harus bayar tiket masuk sendiri dunk.

Setelah masuk ke arena KIDZANIA, susananya memang dibuat malam hari. Sehingga terlihat gemerlap lampu-lampunya dan setting suasana kotanya dibuat seperti kota di luar negeri. Kita masuk disana seperti tidak dalam gedung tapi seperti di kota nyata. Padahal KIDZANIA terletak di lantai enam.

Before we get inside, every children obtained the cheque that can be withdraw at the bank for 50 Kidzos. In each arena, we can work or learn about something and get salary for 1 until 5 Kidzos depends on the place.

The first place we want to try is the Chocolate Factory. In there we learnt how to make chocolate, where the chocolate come from. All the children are very excited and happy. After finish, we get each one chocolate that we can bring home.

It takes 10 until 20 minutes every place and there is a rule that we have to obey. Like, only children at 3 years above that can play and no parents allowed to go inside or there will be fine.

After that we are going to make some hamburger from nuggets, but we have to wait in line for about 20 minutes. Because there so many children that want to go inside too. While children inside I tried to look an arena that not crowded, but it's all the same, we have to get in line again. That's what make all the children tired, we have to go around and waiting.

All the Teachers are tired too, included myself. Because I have to carried a backpack that so heavy full of Faiz needs so I don't have to worry if he wants to drink or eating and some chlothes for changing.

Rencananya, semua arena yang anak-anak suka bisa kita coba. Tapi terkendala dengan tenaga dan waktu yang hanya ada lima jam untuk itu semua. Sedangkan anak-anak terlalu capai untuk itu semua, belum lagi yang mau pipis, makan, minum dan yang rewel. Saya bersyukur dapat ikut karna gurunya tidak bisa handle semuanya. Jadinya ikut ngemong anak-anak deh (belajar jadi guru TK nih,hehe............).

Semua arena KIDZANIA pasti berkesan dan menarik, tapi bagi saya yang paling dan sangat berkesan pada waktu Faiz mencoba simulasi pesawat terbang. Dia jadi real pilot, memakai baju seragam dan topi. Di dalamnya seperti pesawat sungguhan, ada layarnya, ada setirnya, wah seru deh. Setelah selesai dengan wajah ceria dan gembira, Faiz keluar dan berkata "Bunda, aku bisa naik pesawat dan tidak jatuh. Aku pintar ya Bunda".

Wah senangnya hati ini tidak ada harta apapun yang bisa menandingi kebahagiaan seorang Ibu bila melihat anaknya happy.

The point is, in KIDZANIA we can learn about anything like in the real world. We can be anything that we want to be, like Fireman, Police, Doctor, Fashion Designer, Construction Man, News Reporter, Camera Man, Beautician, Magician, Singer, etc.............

There's so many knowledge we can get from this trip not only the fun but also education too. That's the most important for our children.

In the last minutes, aku sempatkan Faiz unutk membuat ATM di bank yang ada, meskipun harus antri lagi dan lagi. Buat SIM juga sudah buat, tapi kita harus ke rumah sakit dahulu untuk periksa kesehatan dan bayar 20 Kidzos. Setelahnya ke Counter Honda untuk foto SIM.

DI KIDZANIA, kalau belum punya SIM tidak boleh mengendarai mobil ataupun motor. Tertib ya, padahal itu cuma main-main saja. Andaikan di negara kita juga begitu, pasti semuanya akan lebih baik. Anak-anak saja sudah tahu tertib lalu-lintas. Bagaimana dengan kita-kita nih yang sudah lebih dewasa. Apakah sudah sadar diri untuk mematuhi aturan yang ada??. Malu dunk dengan anak kecil.

Waktu sudah menunjukkan 14:30 WIB, it's to to end up the tour. Anak-anak sudah mengeluh kecapaian, dan kita harus mengantri lagi untuk keluar. Setelah diluar kita juga harus menunggu bus kita datang.

Anak-anak langsung bergelempangan tidur di lantai, malah ada yang sudah tidur digendong Ibu Guru, mungkin saking capainya ya. Alhamdullilah, Faiz tidak terlalu rewel selama di dalam. Meskipun waktu akan pulang dia mau naik mobil tapi kan waktunya sudah habis. Faiz menangis keras, sampai Ibu-ibu yang lain kaget. Akhirnya setelah dibujuk, kalo ada waktu dan rezeki kita akan kembali lagi kesini untuk main mobil, akhirnya Faiz mau dan tenang.

Sampai rumah jam 16:00 WIB, kita bangun dari jam 04:00. Dalam perjalanan pulang Faiz tertidur pulas. Ahirnya saya juga terlalu cape dan jatuh sakit meskipun sekarang sudah mendingan. Wah, aku cape sekaleeeeeeeeeeeeee.......................

Kamis, 19 Maret 2009

When I Speak to My Son

Azra, adik sepupu Faiz waktu baru mau masuk sekolah playgroup. Baju seragam sekolahnya lucu ya...
________________________
Hai, I’m back. Sorry it’s takes too long to write again.

Bukannya saya sok-sokan pakai Bahasa Inggris at the first time posting my blog, tapi dari kecil saya sudah dilatih untuk menggunakannya.
After I had a child I want to teach my son how to speak English better than me and my husband. Saya bisa Bahasa Inggris bukan dari tempat les atau kursus but from television that playing English movie. Almost everyday I watch it. I know everyone says that it’s not good for a child. But what can I say? Sampai larangan my Mommy aja saya indahkan.

Maybe you wonder, how come???. All I can tell you that, it worked to me and maybe it’s a gift from God that I have this way to get my English.

Saya sadar masih banyak kekurangan Inggris saya di sana-sini. Saya berusaha belajar tiap hari.
From the very beginning of my son’s life, I tried to speak English with him. Maybe he doesn’t understand what I say, but I’m sure eventually he does.

Tiap hari saya coba memakai perintah apapun in English. Dan alhamdullilah Faiz yang hari ini belum genap berumur 4 tahun sudah mulai mengerti dan tiap hari ada kosakata baru untuk dipelajari. Sementara ayahnya mulai mengenalkan bahasa Arab. Dari yang sederhana: waahid.. istnain..tsalaastah..dst.

Kadang saya tertawa geli namun seneng. Misalnya ketika saya bilang," Faiz, don't touch anything!"

Lalu apa dia bilang?

"Aku nggak don't touch kok..".

Begitulah. Memang harus extra sabar melatih anak kecil yang penting we don’t give up.
Menurut penelitian yang saya baca dari berbagai sumber, otak anak umur tiga sampai lima tahun seperti spons. Apapun yang dia dengar meskipun just a second, dia akan mengingatnya sampai kapanpun.

Maka marilah Jeng-jeng semuanya yang sudah mempunyai anak, cobalah untuk memberikan yang terbaik untuk buah hati kita agar dia menjadi seseorang yang sukses dunia dan akhirat.

Amin………..

Selasa, 10 Maret 2009

Let our mind be free

Perkenalkan my name is Meirna, but you can call me Nina. Actually that's my nickname from I was little. Sampai sekarang kadang-kadang masih ada yang memanggil aku dengan nama itu.

Anyway, I have been married for five years. I have a handsome son, his name is Faiz Biladi Afifi. Sekarang dia masih sekolah Playgroup, April 1 2009 nanti Faiz berulang tahun yang ke empat.

Hari-hariku sekarang dipenuhi canda tawa Faiz. My life is very different now, It's amazing to have a greatest gift from God. Not anyone can have such this bless.

I stay home mother but I don't want to be just ordinary mother who trapped with rutinitas @home. Meskipun waktu banyak dihabiskan di rumah tapi aku tetap ingin melalang buana, mencari pengetahuan hal-hal baru, always keep learning. Caranya yaitu dengan keep in touch with internet. It's keeps me free & alive.

I came from Surabaya, after I got married I moved to Tangerang with my husband. I feel strange to live in a town that I don't have anybody I know. I try to manage it & I success, even it's takesalmost 3 years to overcome it.

Intinya, cobalah hal-hal baru yang mungkin akan mengejutkanmu dan memberi pelajaran baru dan terbaik buat hidup kita nanti. Don't afraid to try what u want to know.

I write this journal because my husband wants me to share my ideas, my thought about anything. He is a writer so maybe he wants me to be creative too. He always introduce our son with many reading or pictures, baik itu dari koran, majalah. Tujuannya agar anak mencintai buku dan ingin selalu membaca.

Ini dulu tulisan pertama saya, insyaallah nanti disambung lagi. Keep the spirit high my friends, let our mind be free.