Sabtu, 18 April 2009

Wanita bernama Leni

Ada cerita lagi nih, masih tentang Sekolahnya Faiz, semoga jangan bosan membacanya yach. Sharing experience gitu………..

Sewaktu masih menunggu Faiz di sekolah, ada juga Ibu-ibu yang lain yang menunggui anaknya di luar kelas. Kita semua menunggu di halaman sekolah, disediakan bangku panjang. Disanalah aq mengenal sesosok wanita muda, cantik, pintar dan sabar. Aq banyak belajar dari dia, dari cara pandang hidup, menyikapi persoalan yang ada sampai persoalan anak. Mungkin pengalamannya lebih banyak daripada aq yang masih sedikit. Pokoknya orangnya asyik deh, down to earth dan yang penting tidak sombong.

Her name is Leni Nurhayati Arianto (Yang terakhir nama Suaminya), anaknya Zahran satu kelas denga Faiz. Ternyata anak kita cocok di sekolah, bercanda berdua, kemana-mana berdua. Dengan seringnya kita bertemu dan menghabiskan waktu bersama selama menunggu, kita saling bercerita tentang apapun. Mengisi waktu, daripada bengong seperti sapi ompong dan kessambar gledek. Amit, amit jangan sampai deh…………..

Mbak Leni asli Bangka dan menuntut ilmu di Jakarta. Sampai kerjapun di Jakarta, dan dapat jodoh juga di Jakarta. Sudah dicari kemana-mana akhirnya ketemu juga calon Bapaknya anak-anak, hehehe…………..Waktu itu dia mengandung anak kedua, yang akhirnya lahir dengan selamat dan sempurna, diberi nama Rahma. Wah sudah pas dunk anaknya sepasang. Kapan yach aq menyusul??? (Hmmm, doakan aja…………)

Kalu ada waktu luang aq main ke rumah meski cuma sebentar, sekalian melihat Rahma yang cantik seperti Mamanya. Sesudah waktu cutinya Mba Leni habis (1,5 sebelum melahirkan dan 1,5 bulan setelah melahirkan). Btw, dia bekerja di BNI sebagai proggamer (pintar banget ini mbak). Kita jarang ketemu di sekolah, paling by sms, phone atau email.

Semoga persahabatan ini akan terus berjalan meskipun nantinya anak kita sekolahnya berbeda dan sampai kita punya cucu, cicit (wah sudah keriput dunk qta,hehehe…………..). Oh yach, yang mau berkenalan dengan Mbak Cantik satu ini silahkan buka http://www.catatanleni.blogspot.com/ .

3 komentar:

  1. Hm.. Bunda FAIZ ini terlalu berlebihan. Sikap dan perilaku kita bisa terbentuk oleh terpaksanya suatu kondisi. Ambil hal positifnya yang dapat memberi manfaat. Dan BETUL mbak, semoga persahabatan ini tetap berlanjut meski jarang bertemu face to face. JANGAN sebel ya kalo sering ditelponin malem2 dan NITIP lihatin ZAHRAN :-) :-)

    BalasHapus
  2. Betul sekali itu, sifat kita akan terbentuk karena keadaan yang dialami. Jangan kuatir, kalo ada apapun tentang Zahran atau informasi di sekolah pasti aq bantu.

    BalasHapus
  3. salam kenal mbak Leni...bundanya Zahran..

    BalasHapus